Rabu, 03 September 2008

Hanya Diam

Semua yang dimintanya melalui telepon sudah dibuat aku buatkan dan sudah terhidang di meja makan.Aku menunggunya di tepi meja makan.Terdengar suara mobil suamiku.Ah,dia pasti senang aku sudah memenuhi apa yang dia minta.Oh,ternyata salah besar.Tanpa berkata salam mesra,sang suami berkata,"Kenapa lama sekali pintunya dibuka?" Yang mana setiap hari pun dia selalu membuka pintu sendiri.......Astagfirullah,setan apa yang menghinggapi suamiku?Tadi mesra sekali suaranya di telepon.Tidak hanya sampai disitu saja,beberapa kalimat yang seharusnya tidak keluar dari mulut suamiku,maghrib itu terlontar dari mulut orang yang kucintai.Ya Allah,apakah suasana berbuka puasa ini yang Engkau inginkan?Sungguh aku tidak pernah memimpikan ini.

Aku tidak bersuara sedikit pun.Aku berbuka dengan anak-anakku.Sholat berjamaah dengan anak-anakku.Suamiku mandi,kemudian menikmati hidangan di atas meja tanpa bersuara.Tak lama kemudian,dengan intonasi yang normal,mesra,dia mulai menggodaku.Ya Allah,terbuat dari apa hati orang ini?Apakah ini kehendakMu ya Allah????Engkau yang Maha membolak balikkan hati manusia.

Tanpa menjawab gurauannya,aku tinggalkan suamiku yang sedang kekenyangan.Kubaca kitab suciku sampai lelah,sampai basah mukenah ini dengan air mata.

Rumah Yang Indaaah Sekali

Aku bersyukur diberi kesempatan untuk mendatangi rumah indah itu.Besaaar sekali.Rumah indah itu dapat menampung jumlah tamu yang tak terhitung oleh jari ini.Jamuan yang diberikan oleh tuan rumah,sungguh nikmat.Walaupun kadng-kadang,ada yang nggak kebagian duduk di dalam rumah.Tapi para tamu tidak ada yang berkeluh kesah.Malah menikmati.Mereka pikir,biar deh duduk di luar,syukur diundang.......Banyak lho mengharapkan undangan ini.

Rumah indah itu bertingkat 3.Lampunya bagus-bagus dan banyaaak sekali.Mulutku tidak pernah tertutup mengagumi rumah indah itu.Tiap lantainya aku singgahi,aku amati.Sungguh menyejukkan hawanya.Tibalah aku di lantai 3,lantai paling atas.Subhanallah,indaaaaah sekali pemandangan dihadapanku.Menitik air mata ini.Putaran tamu yang mengitari kotak hitam di tengah rumah indah itu,sungguh fantastis.Mengalir.Terus mengalir.Tidak putus.

Bila malam tiba,teraaaang sekali rumah itu.Indaaaah sekali.Tidak ada kata yang tepat lagi untuk menyebutkan keindahan rumah itu selain INDAH.

Sungguh pengalaman pertama yang tak terlupakan.

Ya Allah,bila Engkau perkenankan,ijinkanlah hamba beserta keluarga hamba untuk menjadi tamu di rumah-Mu yang indah.Untuk menikmati jamuan-Mu.Untuk mendengarkan lantunan lagu yang Kau perdengarkan melalui alunan merdu suara Imam rumah-Mu.Amin.

Minggu, 31 Agustus 2008

Ribet

Ceritanya mau nurutin saran teman untuk buat blog.Yang katanya bisa sebagai barometer kualitas tulisan kita.Tapi ternyata.....proses buatnyaaaa.....ampuuuun mbak,repot banget.Tapi Alhamdulillah,setelah ngedumel sendirian,klik sana sini,jadi deh blog cerita ibunya Hanif ini.He....he....he.....Selain itu juga,guru2nya Hanif klo kasih pengumuman ternyata pake blog juga.Jadiiii.......terima kasih ya mbak.